Belajar dari Founder KFC
Pernahkah
kalian mengunjungi dan melihat gambar seorang kakek tua di logo KFC?
KFC
adalah singkatan dari Kentucky Fried Chicken nama dari sebuah perusahaan Ayam
goreng. Inisiator dari brand ini adalah seorang laki-laki kelahiran 9 September 1890
bernama Harland David Sanders seorang pengusaha asal Amerika Serikat. Harland
David Sanders lahir pada 9 September 1890 di Henryville, Indiana, Amerika
Serikat. Masa kecilnya begitu sulit karena dia bukan satu-satunya anak dalam
keluarga yang tidak terlalu kaya. Dia merupakan sulung dari tiga bersaudara
yang lahir dari pasangan Wilbur David Sanders dan Margaret Ann Sanders. Ayahnya
bekerja paruh waktu dengan menjadi buruh tani di Henryville. Ibunya tidak
bekerja karena harus mengurus anak-anak. Kehidupan Sanders kecil makin berat
ketika ayahnya meninggal tiba-tiba pada suatu sore di musim panas 1895. Kala
itu, ayahnya pulang ke rumah karena demam dan meninggal dunia di kemudian hari.
Semuanya berubah dramatis bagi Sanders yang berusia 6 tahun. Ketika Sanders
beranjak dewasa Ia mulai mencicipi banyak profesi seperti asisten pandai besi,
petugas pemadam kebakaran, agen asuransi, dan buruh. Ia pun akhirnya menikah
saat kondisi keuangannya mulai stabil, dari pernikahannya tersebut Sanders
dikarunia 3 anak, namun nahas istrinya meninggalkannya saat kondisi karirnya
selalu mengalami kegagalan. Tidak tahan dengan keadaan itu akhirnya pada usia
40 tahun, Sanders berupaya mengambil pendidikan program hukum. Namun, dia tidak
pernah menyelesaikannya. Dia merasa gagal sebagai seorang pria yang tidak bisa
membuat perubahan dalam hidup. Sanders
yang ingin berubah akhirnya membeli stasiun pengisian bahan bakar yang juga
memiliki fasilitas sebuah bengkel, motel, dan kafe di Corbin, sebuah kota di
Kentucky, sekitar 40 km dari perbatasan Tennessee. Dia benar-benar memikirkan
tentang lokasi bengkelnya. Dia tahu banyak orang yang melakukan perjalanan ke
Florida atau tujuan lainnya melalui jalur itu. Berbakat memasak, Sanders mulai
menawarkan makanan untuk pelanggannya pada 1930 di Restaurant.
Itulah cikal bakal berdirinya KFC Awalnya, ayam goreng tidak masuk dalam menu
karena perlu waktu untuk menyiapkannya. Namun, makan malam dengan hidangan ham
dan steak begitu populer. Kritikus makanan Duncan Hines bahkan memasukkan
restorannya dalam panduan wisata pada 1935. Dia memakai pressure cooker untuk
menyempurnakan ayam gorengnya yang dilapisi dengan resep 11 bumbu rempah. Biasanya
butuh sekitar 30 menit untuk memasak ayam, tapi sekarang berkurang menjadi 9
menit. Pelanggan tidak perlu menunggu lama sehingga jumlah pesanan makin
meningkat. Sanders menjemput kesuksesannya di bisnis ayam gorengnya saat
memasuki usia 65 tahun.
Dari kisah hidup Sanders, kita
bisa mengambil pelajaran penting bahwa ternyata sukses bisa didapatkan oleh
semua usia. Tidak ada sukses yang tiba-tiba namun Sebagian besar orang masih
terjebak dalam kalimat “Ah, itu kan sudah rezeki dia”, “ya dia hanya sedang
beruntung saja”, “diakan masih muda, ya wajar kalau bisa sesukses itu”, “sudah
terlambat, aku sudah tua untuk melakukan itu” “andai aku masih muda”, “aku
masih terlalu muda untuk mengadu nasib ditempat lain” dan masih banyak kalimat
laiinya.
Orang yang saat ini anda lihat
berada dipuncak kesuksesan. Adalah orang-orang
terpilih yang secara konsisten menjalankan perilaku sukses yang terbilang cukup
pahit dalam prosesnya. Sama halnya ketika anda melihat orang yang gagal. Hakikatnya
tidak ada seseorang yang benar-benar
gagal, David J mengatakan orang-orang ini hanya sedang terjangkit penyakit
dalih atau excusitis. Penyakit inilah yang menjadi pemisah orang yang
maju dengan orang-orang bertopang dagu. Seseorang yang memiliki kemauan untuk
sukses ia tidak pernah memiliki dalih apapun bahkan ia akan berusaha dengan
sangat keras dan menantang takdirnya untuk mewujudkan apa yang ia inginkan. Ini
berbeda 180⸰ dari seseorang yang teinfeksi excusitis. Seperti penyakit
pada umumnya jika tidak mendapatkan penangan serius maka ia akan menjadi lebih
kuat menggerogoti fikiran seseorang sehingga pada akhirnya mereka mengalami
kelumpuhan dalam pola pikirnya dan terkurung oleh dalih-dalih yang mencegah seseorang
membuat keputusan untuk sukses atau sekedar meyakinkan bahwa dirinya bisa
melukan hal yang luar biasa. David J mengisahkan dalam bukunya The Magic of
Thinking Big. Kisah si Cecil pria berusia 40 tahun dan berupaya bekerja
sebagai tenaga penjualan sebuah perusahaan manufaktur, ia berkata “
Bagaimanapun juga saya harus mulai dari awal lagi, dan saya saya terlalu untuk
itu” David menimpali “Anda hanya merasa tua karena Anda merasakanya” namun
petuah ini tidak manjur karena Cecil menjawab “saya memang merasa tua!” kemudian David merasa saraanya tidak berhasil
ia melanjutkan dengan pertanyaan yang lain “Cecil, menurutmu kapan dimulainya
usia produktif?” ia berfikir beberapa detik lalu menjawab “menurut saya usia
produktif adalah saat ia berusia 20 th” “Baiklah, lalu kapan usia produktif
seseorang berakhir?” Cecil menjawab “saat mereka senang dan sehat dlam bekerja
saya rasa ia akan tetap produktif ketika berusia 70 th atau lebih” David
menjawab “ “saya sepakat denga apa yang kamu katakana Cecil, bahwa usia
produktif adalah saat mereka senang dan sehat dalam bekerja
tidak peduli seberapa tua usianya. Dari diskusi kedua orang diatas David
berhasil menyadarkan Cecil bahwa dalih usia tidak bisa terus menerus digunakan
oleh saya atau anda semua untuk tetap bisa produktif dalam hidup ini. Jika Harland David
Sanders memiliki semangat yang tinggi dalam mewujudkan impiannya pada usia yang
terbilang tidak muda dan merengkuh kesuksesannya pada usia enam puluhan. Kenapa
kita masih saja disibukkan dengan keluh kesah yang tak berkesudahan?
sekarang tulis mimpimu dan berusahalah dengan maksimal yakilah Tuhan Yang Maha
Esa akan memberikan semua hal yang kamu perjuangkan dengan sepenuh hati.