Tuesday, December 29, 2020

Cara menghafal dengan mudah


 

Hi teman-teman kali ini penulis akan mengulas bab tentang kemampuan menghafal dalam buku “ Super Speed Reading” dan  berbagi informasi tentang cara cepat menghafal yang  ditulis oleh Bpk. Irwan Widiatmoko. Mungkin dari kita belum mengetahui tentang buku ini maupun hal istimewa yang terdapat didalamnya, yaitu  cara mudah menghafal dengan metode SGM, SGM disini bukan susu gula manis  ya melainkan sebuah metode unik yang membuat kita lebih enjoy dan tidak galau dalam mempraktikkannya.

 “Super Great Memory (SGM) ” adalah metode lengkap dan praktis untuk melejitkan daya ingat berdasarkan cara kerja otak yaitu otak kiri dan kanan. Dalam buku disebutkan seorang ilmuwan menemukan bahwa otak manusia terdiri dari dua belahan yaitu otak kanan dan kiri,seorang ilmuwan mengatakan seandainya  10 informsi dimasukkan kedalam otak manusia setiap detik hal ini tidak lantas membuat otak manusia terisi sepenuhnya. Ini menunjukkan ternyata kapasitas otak manusia sungguhh luar biasa. Sebenarnya otak manusia potensial untuk mengingat sesuatu meskipun beberapa dari kita sering memberi label pelupa sebelum mencoba beberapa cara untuk meransang kemampuan otak yang telah disampaikan oleh beberapa ilmuwan.

                Metode SGM menjadi salah satu hal yang perlu dicoba untuk meningkatkan kemampuan kita dalam mengingat atau menghafal. Cara ini sebenarnya sudah sering penulis praktikkan sebelum akhirnya mengetahui bahwa cara-cara unik ini ternyata telah diformulasikan dalam sebuah metode oleh para founder salah satunya terangkum dalam buku Super Speed Reading yang ditulis oleh Irwan Widiatmoko seorang trainer pemegang rekor utama MURI (daya ingat)  pada tahun 2020.

                Dalam Super Great Memory ada beberapa teknik untuk meningkatkan daya ingat diantaranya, SGM Story, SGM Nbemonic dan SGM Location. Nah, sekarang kita akan membahas SGM Story terlebih dahulu. SGM Story merupakan teknik dasar dari semua metode SGM teknik ini bermanfaat untuk mengingat sejumlah informasi sederhana dengan membuat cerita imajinasi antar informasi yang ada misalnya pada contoh yang disajikan oleh trainer dibawah ini:

Hafalkan beberapa susunan kata dibawah ini degan baik dan benar dalam waktu 2 menit sesuai urutan!

Bakso                                    Kacamata           

Sepeda                                 Barbel  

Dinosaurus                         Rambutan

Buaya                                    Handphone

Jam                                        Kaos

Bagaimana, apakah teman-teman mampu menghafal 10 kata diatas dengan susunan yang benar sesuai urutan? Jika belum bisa, tidak perlu bersedih atau menepuk jidat sebagai ekpresi kekesalanmu, cukup tarik beberpa centi bibirmu dan  tersenyumlah atau silahkan tertawa kecewa untuk tetap menghargai kegagalanmu. Hahaha.

Bagi sebagian orang yang belum terbiasa menghafal atau kesulitan dalam membangun suasana fokus dalam dirinya, hal ini akan menjadi kendala saat menghafal. Maka dalam metode SGM Story ini Irwan Widiatmoko mencoba menawarkan solusi menghafal dengan tekni story yang imajinatif.  Artinya kita diminta untuk membuat cerita imajinasi dari kata-kata yang hendak dihafal.

Berikut teknik menghafal dengan merangkai 10 kata diatas kedalam cerita !




pada bagian ini kita diajak untuk menggabungkan 10 kata yang sudah ada dengan kata-kata tambahan untuk membentuk cerita imajinasi yang utuh!







 

 

 

 

 

 

 

 

Ada Bakso naik Sepeda, terus nabrak Dinosaurus yang sedang lewat braakkk!!! Eeeh ternyata Dinosaurusnya jatuh cinta sama Buaya, Buayanya keren karena pakai Jam dan Kacamata, biar badannya oke dia main Barbel lalu tiba-tiba Barbelnya dilempar ke pohon Rambutan, sungguh ajaib! Rambutan jatuh jadi Handphone, beli handphone Kaos”.

                Nah, sekarang coba baca dan diulang sebanyak dua kali, lalu cobalah untuk mengingat kembali beberapa kata secara urut melalui rangkaian cerita diatas. Metode SGM Story ini cukup ampuh menyita perhatian otak kita dalam menghafal. Dan penulis sendiri telah berulang kali mempraktikkannya dan cukup memberikan hasil. Selain metode SGM dasar yang telah dijelaskan, dua metode terakhir yaitu SGM Nbemonic dan SGM Location juga bisa dipraktikkan. Namun dalam kesempatan ini penulis hanya menulis metode pertamanya terlebih dahulu, semoga ada kesempatan kembali untuk mengulas dua metode terakhir dilain waktu. Teman-teman beberapa penjelasan tentang Super Great Memori diatas selebihnya bisa diakses melalui buku “Super Speed Reading” yang ditulis oleh Irwan WIdiatmoko, ST., CH., CHt., NLP Pract.

 

Semoga bermanfaat!

Email: Azizahprolign@gmail.com

Twiter: @Azizah79278653

 


Saturday, December 26, 2020

Belajar dari Foto Pengorbanan Quang Duc

 

 Belajar dari Foto Pengorbanan Quang Duc

 

Quang Duc, seorang Rahib taat yang menolak dengan harga mati penindasan terhadap kebebasan beragama di negaranya dan membakar diri sebagai bentuk protesnya, aksi pengorbanan Duck berujung kemenangan yang diabadikan oleh sejarah.

            Kisah memilukan rahib Quang Duc berawal dari terpilihnya seorang pria bernama Ngo Dinh Diem sebagai pemimpin Vietnam selatan. Diem adalah seorang Katolik taat yang terdidik dalam budaya Prancis, Ia menguasai beberapa bahasa dan pernah mengenyam kehidupan di Italia selama beberapa tahun, Diem adalah seorang pria yang mendapatkan penobatan dari wakil residen AS Lyndon Johnson sebagai “Winston Churchill Asia”. Diem merupakan manusia yang memiliki karismatik sehingga mampu memikat para pemimpin barat. Ia bahkan mengumumkan bahwa dirinya adalah pemimpin yang kelak akan membawa demokrasi ke Asia tenggara, dan semua orang percaya sebelum akhirnya mengutuk Diem.

            Semua anggapan baik tentang Diem perlahan memudar, pasalnya selama satu tahun sebagai pemimpin Diem menghanguskan semua partai politik kecuali partainya sendiri dan ketika negara menyelenggarakan pemilu Ia memilih abangnya untuk mengatur seluruh tempat pemilihan sebelum akhirnya nama Diem menempati sebagai pemenang dengan perolehan suara 98.2 persen, angka yang sangat fantastis. Diem mengisi kursi pemerintahan dengan barisan keluarga dan kroninya yang korup Ia dan para pengikutnya hidup mewah diatas ribuan kepala rakyatnya yang melolong kelaparan. Tidak berhenti sampai disini sejarah mengenang beberapa hobi buruk Diem salah satunya adalah menindas dan membunuhi orang-orang yang tidak sejalan dengannya, sebagai penganut Katolik yang taat Ia membenci penganut Buddha, padahal 80 persen rakyatnya adalah seorang Buddhis. Sikap ini menjadi ancamana dan takdir buruk bagi penganut Buddha. Dan benar saja Diem melarang adanya spanduk, perayaan hari raya, dan menolak memberikan layanan pemerintahan untuk rakyat yang beragama Buddha.

            Sikap arogan dari Diem mendapat reaksi keras dari penganut Buddha khususnya para rahib sebagai pemuka agama, berbeda dengan Diem yang bertindak dengan cara kekerasan dan otoriter, para rahib dan pengikutnya menempuh aksi damai untuk menyampaikan aspirasinya. Tapi nahas aksi protes tersebut tidak meluluhkan hati Diem, bahkan para aparat kepolisian yang seharusnya melindungi rakyat berubah wujud menjadi monster galak tanpa ampun, aparat mengusir para demosntran dengan melayangkan isi senapan besi menembus kulit dan jantung para rahib serta pengikut Buddhis yang tidak memiliki alat tempur apapun.

            Penindasan religious ini berlangsung pilu, hingga sampailah pada tanggal 10 Juni 1963 dimana moment langka terjadi dengan penuh khidmat dan menyita bahkan perhatian seluruh belahan dunia. Di perempatan Saigon tidak jauh dari istana presiden adalah sebuah kota yang merekam dengan jelas peristiwa puncak kekecewaan para Buddhis. Terlihat jelas para rahib dan ratusan biarawati mendaraskan berbagai doa. Kemudian  para rahib dan biarawati mengelilingi sebuah mobil dengan spanduk bertuliskan “penuntutan kebebasan beragama”.  Tidak lama kemudian 3 rahib turun dari mobil tersebut, rahib pertama membawa bantal dan meletakkannya dipermukaan jalan, rahib kedua berjalan menuju bantal lalu duduk diatasnya dengan posisi lotus dan mulai bermeditasi, kemudian rahib ketiga membuka bagasi lalu mengambil jeriken yang berisi bensin dan menyiramkannya kebadan rahib kedua yaitu seorang kakek yang diketahui bernama Thich Quang Duc. Setelah jubahnya basah oleh bensin, perlahan Quan Duc meraih korek api dengan posisi meditasinya dan menggoreskan korek api tersebut ke aspal sehingga keluarlah percikan api yang melalap habis tubuh Quang Duc. Beberapa wartawan mengabadikan foto Duc saat terbakar hangus oleh jilatan Api, ratusan orang yang berdiri disekitar itu menjerit dan tidak kuasa melihat pengorbanan Duc. Asap dengan bau daging Duc yang terpanggang mengepul berebut keudara melalang buana memenuhi kota menyampaikan pesan terakhir bahwa seorang rahib telah membunuh dirinya untuk menyampaikan aspirasi terakhir kepada dunia bahwa Vietnam dan para penganut Buddhis sedang terancam.

            Berita dan foto Quang Duc yang sedang terbakar menyita perhatian dunia sehingga berujung demonstrasi besar-besaran terhadap Diem. Dimana akhirnya Diem dan keluarga terbunuh! Foto Duc memicu sesuatu yang universal di dalam diri manusia yang memiliki pengaruh besar, bahkan Presiden Kennedy mengakui bahwa tidak ada foto jurnalistik disepanjang sejarah yang mampu menghasilkan emosi yang sedemikian besar diseluruh dunia.

            Dari foto pengorbanan seorang Quang Duck terlihat nilai tekad, ketulusan, dan harapan besar, bagi Duck kemerdekaan dan kebahagiaan umat Buddhis lebih berharga dari daging dan tulang belulang yang ada ditubuhnya. Sebagai manusia kadang kita baru menyadari dan mau mengakui saat pengorbanan itu benar-benar tampak dihadapan mata, seperti foto-foto Quang Duc misalnya.

Bagaimana dengan pengorbanan orang tua yang membesarkan anak-anaknya? Yang mengandungnya, melahirkannya hingga mecari makan untuk anak-anaknya. Andai setiap moment seorang Ibu/Ayah anda terpotret otomatis dan dicetak dilembaran kertas foto, sebuah foto yang menampilkan bagaimana dahinya mengernyit ketika berjalan membawa dan menahan beban gumpalan daging anda dalam perutnya. Atau moment ekpresi wajah Ibu anda yang berjuang menahan rasa sakit disekujur tubuhnya saat perlahan mengeluarkan kepala dan tubuh anda bahkan sebagian dari Ibu harus melakukan proses episiotomi (gunting Vagina) Ia rela diiris menggunakan alat medis seperti menggurat daging Ikan dari durinya. Semua itu dilakukan hanya untuk memberikan ruang agar kepala dan tubuh anda keluar dengan selamat. Atau bagaimana dengan ekpresi Ibu/Ayah anda yang berprofesi sebagai seorang pedangang, seorang petani atau pekerja kantoran? Andai anda sempat memotret bagaimana wajah Ibu atau Ayah anda ketika menunggu pembeli dengan peraasaan khawatir dengan rasa takut dagangannya tidak laku, atau potret wajah Ayah Ibu/Ayah anda ketika menjingjing cangkul atau menandur dibawah terik matahari, keringatnya mengucur, bahkan Matahari terlalu egois tidak mau tau tentang perasaan orangtua anda, ia terus menyengat dan membakar badan Ayah/Ibu sehingga cahanya merusak kulitnya dan menjadikannya hitam kelam, tumitnya pun tiada terawat sesekali mengeluh nyeri seorang diri dibelakang Anda, bagaimana dengan orang tua anda yang berkerja dikantor swasta atau sebagai ASN? Apakah benar mereka baik-baik saja? Anda terlalu percaya diri bahwa baju batik atau seragam profesi yang menempel dibadan orangtua anda tidak memiliki beban sehingga anda tidak perlu ikut campur dalam urusannya atau sekadar menaruh empati kepadanya. Anda terlalu percaya diri bahwa Ayah dan Ibu anda baik-baik saja dengan profesinya, anda tidak tau bagaimana kepala orang tua anda menunduk saat ditegur oleh atasannya atau memutar otak untuk menyelesaikan tumpukan pekerjaan dan target tempat Ia berkerja. Sejatinya tidak ada profesi yang membuat Ayah dan Ibu anda nyaman, mereka yang selalu terlihat bahagia dengan senyum dan tawa dihadapan kita ternyata tidak menjadi ukuran bahwa mereka menikmati profesinya. Orangtua anda memiliki seribu alasan dan sejuta harapan yang membuatnya bertahan, salah satu alasan itu adalah anda sebagai anaknya.

            Seandainya setiap pengorbanan Ayah/Ibu anda terabadikan, dan terlihat jelas guratan lelah diwajahnya. Saya pikir seorang anak akan berpikir dua kali untuk berlaku bejad atau paling tidak bersikap kasar kepadanya. Jika foto Duck yang terbakar karena pengorbanannya membuat tergerak hati nurani manusia disegala penjuru dunia. Bagaimana dengan potret pengorbanan Ibu terhadap anda sebagai anaknya?!.




Wednesday, December 16, 2020

Cara cepat mengatasi touchpad tidak berfungsi (klik kiri/klik kanan tidak berfungsi)

 

Cara cepat mengatasi touchpad tidak berfungsi (klik kiri/klik kanan tidak berfungsi)

Hai, kali ini penulis ingin berbagi pengalaman tentang “cara menormalkan kembali touchpad yang tidak berfungsi”. Kesel gak sih, ketika menikmati pekerjaan atau brosing di google tiba-tiba touchpad laptop bermasalah khususnya bagian klik kanan dan kiri tidak bisa, sempat menduga-duga apakah mungkin komponen laptop rusak karena memang usianya sudah cukup tua.

            Penulis mencoba mencari referensi informasi terkait penyebab touchpad tidak berfungsi di google maupun di youtube. Banyak sekali penyebab yang membuat touchpad klik kanan dan kiri tidak berfungsi dengan baik salah satunya adalah virus.

            Setelah mengetahui penyebab tersebut, penulis langsung mencari cara mengembalikan sensivitas touchpad di Youtube, banyak sekali cara yang ditawarkan mulai dari diminta untuk restart atau shutdown sementara, hingga penghapusan beberapa software di directori. Namun semua cara tersebut tidak ada yang berhasil.

            Dua jam berlalu, sempat putus asa dan bermaksud menghubungi salah satu teman yang memang expert dibidangnya. Sebelum akhirnya memutuskan Kembali untuk mencari beberapa cara yang lain yang lebih jitu untuk permasalahan ini. Dan taraaaa….lagi lagi cara yang dicoba tidak berhasil. Ok masih tersisa kesabaran. Heheh, kebetulan  penulis adalah tipe yang tidak berhenti berusaha sebelum benar-benar mendapatkan solusinya jadi pencarian tetap berlanjut. Hingga akhirnya bertemu dengan salah satu channel yang memiliki nama “CITA (cinta ilmu tecnologi) dengan kunci nama unggahan “Cara cepat mengatasi touchpad tidak berfungsi, jalan sendiri, tidak bergerak atau klik kanan dan klik kiri tidak bisa”

Nah berikut ini saya bagikan caranya ya teman:

1.      Klik windows dan langsung saja ketik “device manager”

2.      Lalu, klik/enter icon “device manager”

3.      Setelah menu device manager terbuka, carilah icon/gambar mouse yang ada ditampilan “device manager” posisinya terletak dibawah, silahkan scroll menggunakn tombol panah bawah jika touchpad tidak berfungsi sama sekali atau untuk lebih memudahkan teman-teman dalam prosesnya silahkan gunakan mouse ya!

4.      Setelah itu, double klik di icon mouse dan klik kanan pada pilihan “Synaptics pointing device” lalu pilih “uninstall device”

5.      Setelah itu akan muncul pilihan restart, pilih “ok”.

6.      Sekarang Touchpad anda akan Kembali normal.

Selamat mencoba teman-teman. Perlu diperhatikan ya! 6 langkah yang penulis tulis diatas adalah untuk merk laptop Lenovo. Kemungkinan caranya berbeda disebagian laptop merk lain. Tapi silahkan dicoba dahulu ya.

Jika ada pertanyaan, silahkan tulis dikolom komentar. 😊



Monday, December 14, 2020

 

Because Allah

Melakukan sesuatu lillahi ta’ala (karena Allah) adalah sebuah kata yang cukup familiar didengar dalam kehidupan sehari-hari, baik oleh pribadi, keluarga atau kerabat terdekat. Namun pengaplikasiannya tidak semudah yang kita fikirkan. Pasalnya kata Lillahi ta’ala yang memiliki arti “karena Allah” adalah tentang persoalan yang menyangkut kelapangan hati sehingga menghilangkan keberatan terhadap persoalan laiinya misalnya mengenyampingkan atau bahkan menghilangkan sama sekali keluh kesah dan anggapan bahwa sesuatu yang kita terima tidak mampu kita lakukan atau berfikir bahwa semua hal sebatas trsansaksional profesi belaka dan sekadar beban kehidupan.

            Formula “lillahi ta’ala(niatkan karena Allah)” belakangan ini menyita sebagian besar otakku sebagai penulis yang berfikir panjang kali lebar diantara waktu istirahat ditempat kerja, dan bahkan waktu istirahat disepanjang malam, tidak tanggung-tanggung fikiran itu menguntit otakku ketika hendak kekamar mandi sekalipun. Betapa Allah dengan sengaja membuka pengelihatan dan pendengaranku tentang pentingnya melaksanakan semua pekerjaan dimuka bumi ini karena Allah, artinya Allah sedang mengedukasi diriku bahwa kata lillah adalah formula baru yang mengandung energi luar biasa dalam kehidupan manusia.

            Aku adalah seorang pendidik disalah satu sekolah elite kota pariwisata, sebagai tenaga pendidik tentu gundukan administrasi menjadi makanan sehari-hari dimana tidak ada alasan kenyang untuk berhenti, dan tidak ada pembangkangan untuk sebuah tugas yang akan atau telah berderet megantri. Keputusan menjadi seorang pendidik yang berlatar belakang pendidikan hukum tidak pernah aku hiraukan sebelumnya. Karena bagiku Allah cukup agung untuk aku kerdilkan dengan perasaan takutku. “Ah, jika struktur bakteri yang sekecil itu saja bisa dipelajari, tentu tumpukan kertas yang berisi administrasi kelas itu bisa aku lalui, ini hanya persoalan MAU atau TIDAK” ucap batinku sesaat sebelum menandatangani kontrak bermaterai yang berisi persetujuan penghambaanku terhadap lembaga ini kedepan.  Oh ini adalah tentang nasibku yang bagiku jauh api dari panggang karena aku harus memenuhi panggilan jiwaku untuk menjadi sosok guru, sosok yang sebelumnya tidak terfikirkan oleh almamaterku, aku senantiasa memekik tawa dalam tanya jika harus mengenang  bagaimana dahulu aku menyelam dahaga dan dicekoki ilmu tentang hukum negara dan cara advokasi yang baik dan benar. Tapi akhirnya dituntut untuk menjadi edukator yang meramu rencana pembelajaran (RPP) hingga standarisasi metode mengajar ala senior didunia Pendidikan.

            Beberapa tahun setelah menjadi seorang pendidik segala target terhadap anak didik senantiasa gencar diluncurkan dan cukup menyita separuh hari dari 24 jam yang aku miliki. Hanya tersisa 12 jam untuk istirahat malam karena lembaga tempat aku berkerja sistem fullday. Pagi jam 7 aku harus berangkat Kembali menuju sekolah dan sore hari baru bisa Kembali kerumah masing-masing, terkadang pulangun bukan untuk beristirahat melainkan tetap berkerja untuk mengejar dedline yang harus segera diselesaikan. Bagiku cukup melelahkan dengan menjadi guru kelas dan sekaligus guru Al-Quran beserta administrasi ketercapaian siswa, terasa sesak bak memikul beban yang tak berkesudahan dan ingin segera menyudahinya.

            Suatu hari terlintas dalam benak tentang bunyi beberapa ayat dalam Al-Quran yang cukup menjadi bahan perenungan beberapa bulan terakhir.

a.       “Dan kami tidak membebani seseorang melainkan menurut kesanggupannya, dan dan pada kami ada suatu cacatan yang menuturkan dengan sebenarnya, dan mereka tidak didzalimi” (Al-Mu’minuun :23)

b.      “Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik untukmu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui” (Al-Baqarah :216)

c.       “Barang siapa yang mengerjakan kebajikan, dan dia beriman, maka usahanya tidak akan diingkari dan sungguh Kamilah yang mencatat untuknya” (Al-Anbiya’: 94)

d.      “Allah pasti akan menolong orang yang menolong agama-Nya, sungguh Allah maha kuat dan perkasa” ( Al-Hajj: 40)

e.       “Setiap yang bernyawa akan merasakan  mati, kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan, dan kamu akan dikembalikan hanya kepada kami (Allah)” (Al-Anbiya’: 35)

Beberapa ayat diatas cukup menampar dan memberi pelajaran bahwa sesungguhnya Allah tidak pernah membebani mahluknya diluar batas kemampuannya, jadi perihal amanah yang telah Allah berikan hari ini kepadaku adalah sebuah keniscayaan bahwa aku mampu memikulnya. Dan mugkin melalui perantara tanganku lah Allah ingin mencerdaskan anak-anak itu. Keputusan Allah memilihku sebagai pendidik adalah sebuah kehormatan besar yang seharusnya disyukuri bukan diratapi. Karena dengan menjadi seorang pendidik, benih-benih kebaikan itu bisa aku bagikan kepada mereka. Dan  aku tau perihal mengajari satu kebaikan kepada orang lain merupakan investasi jariah yang kelak bisa aku harapkan dihadapan-Nya. Seharusnya dari dulu aku menyadari bahwa Allah menghadirkan aku dilembaga ini adalah sebuah misi kebaikan yang harus dimaksimalkan. Bisa saja ini adalah alasan mengapa Allah masih menghidupkanku hingga saat ini. Karena mungkin Allah hendak memberikan waktu yang begitu panjang untuk menimba banyak bekal.  Live to Die sesungguhnya ujung dari perjalanan didunia adalah kematian maka akhir terbaik adalah ketika Allah meridhoi saat dimana pertemuan itu telah tiba. Jadi tentang takdir kita hari ini dan apapun profesi yang sedang kita jalani semua itu adalah amanah terbaik yang telah Allah tetapkan dengan mempertimbangkan banyak hal yang kita sendiri tidak mengetahuinya. Maka lakukan amanah-Nya sebaik mungkin dan niatkan semua kegiatan kita hanya untuk menggapai ridho Allah. Dengan begitu kita lebih bersyukur dan terasa ringan menjalani setiap hidup dan tanggung jawab dalam pekerjaan kita, jangan lupa untuk seonggok hati yang tertanam dalam diri dimana sangat rentan dengan keluh kesah, kita harus tetap mengendalikannya yaitu dengan cara senantiasa berdoa dan memohon agar Allah senantiasa berkenan menanamkan rasa ikhlas, ridho, sabar dan niat hanya untuk menggapai ridho-Nya dalam setiap pekerjaan kita.😊

               

               

               

Tuesday, December 8, 2020

 

MENGHINDARI KORUPSI SEJAK DINI

Siapa yang tidak mengenal korupsi? Hampir semua kalangan mengetahuinya dan tidak ada satupun pujian terhadapnya melainkan tersisa ribuan umpatan sebagai sikap penolakan atas eksistensinya. korupsi sendiri berasal dari bahasa Latin, “Corruptio”, yang berarti merusak, membuat busuk, menyuap. Menurut Subekti, Korupsi adalah suatu tindak pidana yang memperkaya diri yang secara langsung merugikan keuangan dan perekonomian negara. Korupsi sebenarnya bukan barang baru dikalangan masyarakat karena keberadaanyapun telah menyusuri setiap sudut kelurahan, desa, kota atau bahkan negara diberbagai belahan dunia dengan berbagai uangkapan berbeda tapi memiliki makna yang sama, misalnya masyarakat Muangthai menyebutkan dengan “GIN MUONG” yang berarti, makan bangsa. Orang Cina puya istilah “TANWU” yang berarti  keserakahan bernoda. Di Jepang dinamakan “OSHOKU” yang berarti kerja kotor.

            Korupsi adalah sebuah sikap yang ditakuti dan dihindari namun disisi lain menjadi hal yang  digugu dan ditiru hingga pada tahap candu. Bak bakteri jenis amoeba ia mampu membelah diri menjangkiti manusia dan keturunannya disepanajng masa, tidak peduli latar belakang dari mana ia berasal, baik latar belakang pendidikannya, profesinya atau isi dompetnya. Korupsi sendiri berakibat sangat berbahaya bagi kehidupan manusia, baik dari aspek kehidupan sosial, politik, birokrasi maupun ekonomi. Ibarat penyakit korupsi adalah penyakit menular yang sudah imun terhadap berbagai macam obat. Di Indonesia misalnya berbagai aturan dan lembaga sudah dibentuk pemerintah, mulai dari BPK, BPKP, Tim Anti Korupsi, Irjen, KPK, ICW  namun korupsi tetap menyeruak dan bahkan menjamur dipangkuan masyarakat khususnya para pemangku jabatan. Ironinya pelaku korupsi yang merugikan puluhan atau atau milyaran uang negara yang diperoleh dari rakyat adalah manusia-manusia cerdas, berpendidikan, berpangkat bahkan memiliki status sosial yang bergengsi dimana mereka telah mengerti bahwa tindakan korupsi adalah perilaku yang tidak terpuji dan merupakan Tindakan yang dikutuk oleh tuhan dan setiap pribadi.

            Keberadaan manusia yang dibesarkan oleh pendidikan dan dilegalisasi dengan ijazah serta sederet gelar tidak mampu menjamin dirinya untuk tidak berbuat korupsi, mengapa demikian? Adakah yang salah dengan Pendidikan kita? Ternyata tidak ada yang salah dengan Pendidikan yang . Pasalnya Pendidikan mengajarkan hal mutlak tentang kebenaran  ilmu pengetahuan. Ir Suekarno pernah mengatakan tentang perang yang tak berkesudahan setelah penjajahan Belanda dan Jepang "Perjuanganku lebih mudah karena melawan penjajah, namun perjuangan kalian akan lebih sulit karena melawan bangsa sendiri" sejenak kami berfikir bahwa ucapan bung Karno bukan kutukan melainkan kebenaran tentang manusia dimasa depan. Kebenaran bobroknya moral bangsa terhadap bangsanya sendiri yang salah satunya diinterpretasikan melalui tindakan korupsi.

            Peristiwa korupsi yang menjala rakyat Indonesia membawa kita bernostalgia pada era 90 an, dimana praktik korupsi, kolusi, nepotisme merajai ibu pertiwi. Sebut saja misalnya  peritiwa pemilu yang ambisius memenangkan paslon tertentu dengan strategi yang cukup terkenal yaitu “Serangan Fajar”, tidak berhenti dari kasus tersebut sejarah memotret korupsi lebih marak dipraktikkan. Salah satu penelitian tentang korupsi di era Soeharto yang dilakukan oleh Ketua Pusat Kajian Anti-Korupsi (Pukat) UGM, Oce Madril dimana dalam penelitianya beliau memaparkan berbagai kepres yang dikeluarkan oleh orde baru menguntungkan pejabat dan koleganya. Guru besar UGM, Prof Denny Indrayana, menyatakan penguasa Orde Baru itu meninggal dalam status sebagai terdakwa, bukan sekadar tersangka terhadap dugaan korupsi berbagai yayasan yang dipimpinnya. Dari keyataan sejarah pahit tersebut bangsa Indonesia dipaksa mewarisi perbuatan melawan hukum untuk sebuah kepuasan pribadi dan kelompok tertentu. Korupsi menjadi halal ditengah aturan yang tiada diindahkan secara sadar.

            Dari berbagai kasus yang menimpa para pejabat terkait korupsi hingga saat ini, maka sebagai masyarakat yang baik sudah seharusnya kita hadir bukan sebagai penerus melainkan sebagai pemutus rantai perbuatan bejad tersebut, karena untuk memutus rantai korupsi selain memperketat aturan regulasi dan memberlakukannya dengan adil tanpa tebang pilih status sosial maupun jabatan diranah meja hijau. Banyak hal positif yang bisa dilakukan oleh masyarakat sipil pada umumnya diantaranya:

1.      Mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, menyadari bahwa perbuatan tersebut pada akhirnya akan membawa petaka terhadap diri sendiri dan keluarga yang dicintai.

2.      Menghindari perbuatan suap menyuap untuk mencapai sesuatu. Karena dengan menyuap aparat tertentu untuk memuluskan suatu persoalan. Berarti kita sedang mengajari mereka dan membenarkan perbuatan yang tidak terpuji berlangsung sebelum akhirnya menjadi kebiasaaan yang lumrah untuk dilakukan.

3.      Kembalikan semua pinjaman meskipun nominalnya hanya sedikit.

4.      Atur kondisi keuangan sesuai dengan kebutuhan bukan keinginan.

5.      Tidak melakukan korupsi terhadap hal-hal kecil misalnya pulang kerja sebelum waktunya dll.

Demikianlah untuk sebuah perubahan, kita sendiri yang harus memulainya. It’s Better light a candle than curse the darkness.

          


 

                       

Monday, December 7, 2020

 

CORONA PAGI ITU

Pagi itu….

Kulihat bulir Embun enggan jatuh dipucuk rumput yang dibelai genit oleh angin

Cahaya menembus diantara celah dedaunan yang rindang menancap setia sepanjang jalan

Kulangkahkan kakiku dilorong sunyi itu, lorong dimana anak-anakku bernyayi dan memeluk manja diriku.

Disudut kelas itu, aku tiada sabar duduk menunggu senyum merekah anak  ideologisku.

 

Pagi itu….

Dibalik pintu  terdengar hentak sepatu beradu, benar…anak-anakku datang!

Tapi taukah kau? bak duka yang tiada kuasa kurasa

Pelukan itu tiada kudapatkan, mereka berpaling dan menepis uluran tangan hangatku

Aku bertanya mengapa? Mereka menjawab kata mama virus Corona!

Oh baru kusadar, bahwa monster kecil itu telah membuat kerdil anakku dalam ketakutan.

Sepanjang waktu, terasa sesak dadaku dan berdiri bulu kudukku.

 

Pagi itu…

Ku ingin peluk wajah-wajah mungil itu, seperti sebelum Corona menyapa sekolahku

Antara kesal untuk tak perduli, tapi takut segera menyudahi ego ini.

Kadang, tiada sadar mereka datang hendak memelukku, tapi kucoba menolak dan melepaskan kedua tangan yang meraihku. Berat….senantiasa kurasai, seakan membui diriku sendiri!

Dikedalaman jiwaku aku tiada ingin mereka dapati bahaya itu. meski aku bukanlah monster kecil yang mereka takuti.

 

Pagi itu…

Aku sembunyikan wajah pucatku diantara daun pintu lemari kelasku, wajah yang mengalir deras air mataku, tiada mampu menerima drama Corona yang merebut kehangatan dinatara aku dan anak didikku.

 

Pagi itu…

Tiada henti aku layangkan permohonan kepada Tuhan, agar tetap tenangkan hati yang mulai resah. Dan segera mengangkat kembali mahluk kecil yang tak diharapkan alam semesta.

 


Saturday, December 5, 2020

Review buku "Kaki Langit Peradaban Islam" karya Nurcholis Madjid

 

Identitas buku

·         Judul                           : Kaki Langit Peradaban Islam

·         Penulis                        : Nurcholish Madjid

·         Penerbit                       : Paramadina

·         Cerakan/Tahun terbit  : 2/2009

·         Tebal Buku                  : 227 halaman

                                                                           

Ikhtisar buku

           Tidak ada satu pun agama besar di muka bumi saat ini yang lebih rendah peradaban Ipteknya daripada Islam. Buku ini menunjukkan betapa kenyataan tersebut sesungguhnya sangat ironis, mengingat ajaran Islam nyata-nyata memperlihatkan adanya hubungan organik antara iman dan ilmu. Hubungan mana telah dibuktikan dalam sejarah Islam klasik ketika kaum Muslim memiliki jiwa kosmopolitan yang sejati, yang dengannya mereka membangun peradaban dalam arti yang sebenar-benarnya.

           Buku ini mengajak berpikir tentang kejayaan peradaban Islam masa lampau. Dan juga telaah kenyataan ketertinggalan dunia Islam dalam hal Ilmu Pengetahuan dan teknologi, namun meskipun demikian tidak sepatutnya kemunduran itu disikapi dengan putus asa sehingga kehilangan semangat untuk melihat ke depan dengan penuh harapan. Karena setiap takdir bukan berarti sebagai bentuk Allah meninggalkan mahluk-Nya melainkan justru merupakan operasi hukum Allah bahwa nasib senantiasa berputar, dan sebagai mahluk kita wajib untuk mengusahakannya kepada takdir yang lebih baik. Salah satu usaha yang ditawarkan dalam buku ini untuk menjemput kembali kejayaan masa keemasan itu salah satunya adalah membangkitkan kembali etos keilmuan islam klasik yang begitu kreatif dan kuat dalam keilmuan dan membangkitkan kembali etos kemanusiaan yaitu sikap percaya kepada manusia dan kekuatannya.


Wa shallallah ala Nabiyyina Muhammad, wa 'ala alihi washahbihi wasallam.